Dalam dunia olahraga lempar pisau khususnya di Indonesia, telah berkembang
berbagai teknik dalam melempar pisau. TAPstyle adalah salah satu teknik yang menggunakan
genggaman ibu jari (Thumbgrip) sebagaimana alamiah atau naluri manusia memegang pisau.
TAPstyle atau dikenal dengan ArvianTAPstyle diambil dari nama pencipta gaya dan
pengembang dari teknik TAPstyle itu sendiri yaitu Mohammad Arvian Taufiq.
ArvianTAPstyle merupakan teknik yang lahir dari seorang pelempar pisau di Indonesia.
Teknik lempar pisau ini termasuk teknik antispin (no spin) atau ketika pisau terlempar
dalam keadaan tidak berputar di udara. ArvianTAPstyle diambil dari kata Thumbgrip
Antispin Power menjadi gaya tersendiri yang dikembangkan oleh Mohammad Arvian Taufiq.
Dalam Teknik ini ada hal yang membedakan dengan teknik lempar pisau pada umumnya atau
kebanyakan yang digunakan orang lain ketika melempar pisau No Spin yang menggunakan
Index Finger atau jari telunjuk. ArvianTAPstyle memiliki teknik dasar menggunakan ibu jari
menjadi alat pengendali (Thumb Controller) atau bisa juga dikenal Index Thumb. Ibu jari
menjadi sensor untuk mengendalikan momentum melepas pisau (Time Release).
Teknik ini juga memiliki beberapa tahapan awal yang perlu diperhatikan, antaranya;
Tahapan pertama, perlunya melatih pegas ibu jari, lengan dan Siku. Tahapan kedua, akan
berkembang bantuan bahu, pinggang, gerakan kaki untuk menambah gelombang tenaga.
Untuk tahap selanjutnya akan dibahas di dalam kelas daring maupun luring, begitu juga di
dalam buku dan Video tutorial dari ArvianTAPstyle Combat Knife Throwing.
ArvianTAPstyle nantinya akan menjadi teknik yang memperkaya khazanah seni
lempar pisau di Indonesia. Dan bisa menjadi olahraga yang bisa menyehatkan tubuh, karena
olahraga satu ini juga sama-sama menggerakan seluruh anggota tubuh kita. Selain
menyehatkan tubuh ArvianTAPstyle juga bisa diperuntukan seni tempur (Combat style)
dalam lempar pisau di Indonesia. Sudah kita ketahui di Indonesia begitu banyak seni beladiri
yang lahir, salah satunya silat di Indonesia sudah menjadi ciri khas seni beladiri yang murni
dari akar budaya Indonesia, begitu juga ArvianTAPstyle bisa menjadi pelengkap atau
memperkaya seni beladiri di Indonesia terkhusus seni tempur lempar pisau di Indonesia.
ArvianTAPstyle memiliki teknik yang sangat efektif, karena menggunakan Thumb Controller
atau ibu jari menjadi alat pengendali, maka di dalam ArvianTAPstyle ketika kita ingin
menggunakan pisau untuk menebas atau menyabet, dan melempar pisau ke target tidak perlu
mengganti jari atau grip pada pisau, cukup dengan Thumbgrip atau genggaman ibu jari.
ArvianTAPstyle merupakan naluriah manusia dalam menggunakan pisau, karena ketika
memegang pisau manusia terbiasa dengan meletakan pisau di punggung pisau.
Awal Mula ArvianTAPstyle ditemukan.
Olahraga lempar pisau di Indonesia, sudah sangat berkembang dengan lahirnya
berbagai komunitas dan organisasi di bawah satu federasi, yang masing-masing daerah
menyatakan dirinya adalah perwakilan olah raga lempar pisau di Indonesia. ArvianTAPstyle
sendiri lahir di Kota Jambi, Provinsi Jambi di Indonesia. Pertama kali pencetus atau founding
dari ArvianTAPstyle adalah Mohammad Arvian Taufiq, yang sejarahnya tergabung di
komunitas lempar pisau di Jambi, pada tanggal 6 Januari 2020 yang dikenal dengan JMC
(Jambi Menting Club) yang didirikan oleh Vendry Drenalde Huzar atau biasa dipanggil
dengan Kang Vendry. Mohammad Arvian Taufiq mendapatkan info tentang JMC dari
temannya Irul. JMC berdiri pada tanggal 14 November 2018 yang merupakan bagian dari komunitas Lempar Pisau di Indonesia. JMC tempat dan wadah pecinta lempar pisau di Jambi,
Mohammad Arvian Taufiq mengenal wawasan lempar pisau di sana.
Mohammad Arvian Taufiq yang sangat tertarik teknik no spin dan Thumbgrip
mencoba melatih dirinya serta mengasah naluri dalam melempar pisau dengan Thumbgrip di
halaman rumahnya yang beralamatkan di daerah Jambi Selatan. Dengan membuat sasaran
sendiri terus berlatih hingga bermalam di depan sasaran lempar pisau agar dapat
merenungkan teknik yang baik dan sempurna agar Thumbgrip bisa menghasilkan lemparan
No spin/Antispin dengan baik. Seperti pepatah Jawa “Mersudi Patitising Pusakaning Titising
Hening”, “Mencari sampai mendapat kebijakan dalam keheningan.” Dalam proses
pembelajaran akhirnya terbentuk dan lahir ArvianTAPstyle, Teknik Thumbgrip no-spin
Power yang murni lahir dari hasil latihan dan pembentukan kemampuan atau skill alamiah
yang dilakukan Mohammad Arvian Taufiq yang harapannya bisa menjadi khazanah lempar
pisau di Indonesia.
Mohammad Arvian Taufiq adalah pecinta seni Beladiri di Indonesia, sejak kecil sudah
ada ketertarikan dengan silat, dan beliau menekuni di Silat Merpati Putih, Silat Al Azhar
atau Moslem Martial Arts, dan juga Taekwondo. Hanya saja bela diri itu semua tidak
diselesaikan hingga jenjang terakhir, tetapi lebih mengambil pengalaman dalam bertarung
jalanan sejak kecil hingga dewasa dengan anak-anak yang mengganggunya. Sekarang diusia
yang ke-38 tahun, Arvian lebih mempelajari beladiri praktis seperti Libre Fighting beladiri
pertarungan pisau. Mohammad Arvian Taufiq juga sejak kecil sudah menggemari pisau,
sejak kecil atau sekolah dasar sudah mengkoleksi pisau lipat Merk Buck dan Victorinox dan
juga pisau kecil lainnya untuk membela diri dan keperluan sehari-hari.
ArvianTAPstyle ingin dikembangkan oleh Mohammad Arvian Taufiq menjadi seni
lempar pisau di Indonesia dengan dikhususkan untuk Combat Style (gaya tempur) atau
Combat Knife Throwing. Di mana semua gerakan badan bisa menjadi aliran energi untuk bisa
melempar pisau Antispin serta bisa menjadi aliran beladiri tersendiri terkhusus seni beladiri
lempar pisau di Indonesia. ArvianTAPstyle berbagai Variasi teknik lempar jika diperuntukan
untuk tempur (Combat); ada ArvianTAPstyle Forehand, ArvianTAPstyle backhand,
ArvianTAPstyle underhand. Jika ingin lempar pisau dengan bergerak atau Moving sambil
melangkah, ArvianTAPstyle menggunakan kekuatan pinggang dan juga dibantu gerakan
bahu, siku dan lengan dan sudah tentu Thumb Controller yang menjadi sensor untuk Time
Realease agar Pisau terlempar tidak memutar dan mengenai sasaran. Memang semua
membutuhkan naluri. Tetapi Instinctive Knife Throwing semua itu membutuhkan latihan yang
konsisten. Karena semua membutuhkan proses agar benturan benturan dalam latihan
membuat terbentuk naluri yang baik.
ArvianTAPstyle menggunakan gerakan badan yang mengalir, setiap gerakan bisa
menjadi senjata pertahanan diri. Dalam ArvianTAPstyle menyatukan semuanya, menebas,
menyayat, menusuk, memukul dan melempar pisau menjadi satu kesatuan yang bisa
digunakan dalam satu situasi, karena menggunakan grip yang sama menggunakan ibu jari.
Gerakan Silat Indonesia menjadi inspirasi terbesar dalam penyatuan konsep dalam
ArvianTAPstyle. Hal yang terpenting adalah Kebijaksanaan dalam menggunakan semua ilmu
yang kita tempa. Ilmu harus mengantarkan kebijaksanaan. Meskipun keadaan dalam keadaan
aman, orang bijak akan selalu tetap membawa senjatanya dibadannya. ArvianTAPstyle yang
menggunakan lima jari dalam memegang pisau, memiliki Filosofi tersendiri dalam
membangun jati diri ketika latihan. Tidak boleh ada yang mubazir dari anggota tubuh kita.
Semua bermanfaat dan berpotensi. Semua anugerah Ilahi yang bisa kita fungsikan dengan
sempurna. Naluri lahiriah menetapkan Ibu jari sebagai tumpuan dan pengendali pisau. Dan
lima jari bagaikan Sholawat Li Khomsatun uthfii biha, Dengan wasilah derajat luhur lima
pribadi yang mulia yang aku punya, Nabi Muhammad SAW, Imam Ali bin abu Tholib,
Sayyidah Fathimah Azzahra, Imam Hasan dan Imam Hussein. Adalah sholawat yang mengakar kuat dalam Bumi Nusantara. Lima jari atau limo pusako juga tidak terlepas dari Pancasila adalah jati diri Bangsa Indonesia.
ArvianTAPstyle juga bisa menjadi teknik lempar pisau khusus olah raga sasaran, di
mana olahraga lempar pisau sasaran paling digemari para pecinta lempar pisau di Indonesia,
hingga dipertandingkan ke taraf Nasional maupun International, sangat di sayangkan
olahraga lempar pisau di Indonesia belum masuk ke cabang olahraga. Para pecinta olahraga
lempar pisau di Indonesia sedang berusaha agar berhasil masuk dalam cabang olahraga di
Indonesia. jika diperuntukan untuk olahraga lempar pisau sasaran, ArvianTAPstyle akan
menggunakan teknik yang tidak terlalu banyak menggunakan tenaga, tetapi memanfaatkan
gerakan yang mengalir dengan ayunan, melecut dan mendorong dan Thumb Controler Power
atau peran Thumb/Ibu jari bisa menambah power/kekuatan dorongan di saat melempar pisau
no spin agar terkena sasaran. Demikian ini sedikit cerita gambaran lahirnya ArvianTAPstyle
Combat Knife Throwing. Nanti akan dikupas lebih jauh dalam pelatihan daring dan luring
yang diadakan di rumah Mohammad Arvian Taufiq, begitu juga Video tutorial dan buku
ArvianTAPstyle. Semoga ArvianTAPstyle menjadi bermanfaat dan menjadi warna tersendiri
untuk olahraga lempar pisau di Indonesia.
THE POWER THUMB CONTROLLER, WILAYAH 1
Dalam teknik Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle, memiliki beberapa tahapan yang harus
diketahui terlebih dahulu, adapun tahapan-tahapan itu kita sebut dengan “Wilayah”. Dalam
Wilayah pertama lebih khusus membahas penggunaan Ibu jari sebagai alat pengendali dalam
melempar pisau Thumbgrip no-spin. Kelima jari digunakan semua, Ibu jari di punggung pisau
dan sedikit menekuk, jari telunjuk menahan perut pisau dan sejajar dengan ibu jari, jari
tengah, jari manis dan jari kelingking menahan pisau agar tetap stabil dalam genggaman. Dan
disaat menggenggam tidak diharuskan terlalu kuat menggenggam disaat melempar pisau
Thumbgrip no-spin.
The Power Thumb Controller di ArvianTAPstyle, teknik lempar pisau Thumbgrip no-spin
ArvianTAPstyle yang menitik beratkan kepada ibu jari sebagai tumpuan pegas untuk
menambah kekuatan disaat melempar pisau dan tidak memutar di udara. Thumbgrip no-spin
ArvianTAPstyle Menggunakan lima jari dalam memegang pisau, Kekuatan ibu jari menjadi
tumpuan dalam Thumbgrip no-spin power atau ArvianTAPstyle, berangkat dari naluriah
manusia disaat memegang pisau. Pada umumnya semua manusia sudah terbiasa memegang
pisau dengan tumpuan ibu jari/thumbgrip di punggung pisau, baik itu ketika memegang pisau
dapur, pisau lipat, golok, tongkat, keris , sabit, tombak, dan karambit dan sejenis pisau
lainnya selalu ada tumpuan Ibu jari/Thumbgrip. Hanya saja kebanyakan para Pelempar Pisau,
merasa tidak nyaman untuk melempar pisau dengan Grip Ibu jari/Thumbgrip yang diletakan
di punggung pisau. Ada beberapa yang melakukannya untuk melempar pisau memutar di
udara atau dikenal spin. ArvianTAPstyle mencoba melahirkan teknik lempar pisau yang
membangun pikiran dan memotivasi agar ibu jari/thumb dikembalikan sebagai tumpuan
dalam memegang senjata, terutama untuk melempar pisau Thumbgrip no-spin.
Thumbgrip no-spin untuk lempar pisau tidak memutar di udara. Menekankan dan
melatih agar ibu jari/thumb sebagai pengendali dan merasakan titik berat pisau di mana
punggung pisau tersender pada ibu jari ketika melempar. Di dalam teknik ArvianTAPstyle,
ibu jari punya peran besar selain ibu jari diperankan sebagai pengendali dan sensor perasa
untuk merasakan momentum pada waktu melepaskan pisau, ibu jari/Thumbgrip juga
membantu menambah kekuatan dorongan kepada punggung pisau, agar pisau bisa terlempar
tidak memutar atau Throwing no-spin. Dalam wilayah satu ini, ada baiknya untuk menguasai
ArvianTAPstyle terus melatih ibu jari/Thumb setiap melempar di jarak satu meter atau satu
setengah meter, agar benar-benar terbiasa dan menyatu dalam naluri (instinctive) dalam melempar pisau Thumbgrib no-spin. Ibu jari/thumbgrip yang membantu kekuatan dorongan
ketika lengan bergerak untuk melempar dalam jarak satu meter, tidak perlu menggunakan
bantuan siku dan bahu untuk tahap pelatihan Kekuatan ibu jari/Thumb power di wilayah
pertama ini, karena ibu jari sudah berfungsi cukup baik untuk menambah tenaga lemparan
dalam Thumbgrip no-spin. Teknik Thumbgrip no-spin dalam ArvianTAPstyle, untuk wilayah
pertama, diupayakan ibu jari bisa merasakan titik berat ketika melempar pisau, pisau seperti
dihantarkan kepada sasaran, atau bisa juga seperti melambung jika belum terlalu kuat ketika
melempar. Tetapi ketika terus berlatih tahap demi tahap akan semakin kuat dan menyatu
dalam naluri melempar pisau, pisau akan melesat lurus atau no-spin, bahkan anda bisa
menambah jarak hingga dua meter jika dirasakan The Power Thumb Controller sudah bekerja
dengan baik.
Filosofi Ibu jari (Philosophy of the Thumb)
Di Dalam ArvianTAPstyle, ibu jari memiliki Filosofi tersendiri dalam memotivasi
latihan yang menyatu dalam jasmani dan rohani. Penyatuan ini didasari dari hakikat yang
dibangun dalam latihan. Tidak hanya melatih jasmani, tetapi perlu melatih dan membangun
semangat rohani yang menyatu dalam filosofi dari ArvianTAPstyle. ArvianTAPstyle
yang menggunakan lima jari dalam memegang pisau, hal ini berangkat dari filosofi Limo
Pusako yang menyatu dalam sholawat Li Khomsatun uthfii biha, yaitu sholawat dengan
wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya, Nabi Muhammad SAW,
Imam Ali bin abu Tholib, Sayyidah Fathimah Azzahra, Imam Hasan dan Imam Hussein. Li
Khomsatun uthfii biha adalah sholawat yang mengakar kuat dalam Bumi Nusantara. Di
Indonesia atau Nusantara ini, sholawat adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari
masyarakat Indonesia. Hampir semua pribadi muslim yang ada di Indonesia sudah menyatu
dalam majelis sholawat dan hakekat sholawat itu sendiri. Dalam silat yang ada di Indonesia
atau Nusantara selalu berusaha menyatukan dalam kesehatan Jasmani dan Rohani, sholawat
salah satu yang menyatukan itu. ArvianTAPstyle atau melempar pisau Thumbgrip no-spin,
mendudukan Ibu jari ibarat nabi besar Muhammad SAW sebagai Wasilah keilmuan dan
kekuatan dari yang maha sempurna Allah s.w.t. Nabi Muhammad SAW atau diibaratkan Ibu
jari/thumb dalam Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle sebagai pusat penyaluran Energi ketika
melempar pisau, dan ibu jari/thumb sebagai pengendali agar mendapatkan waktu yang tepat
untuk menambah kekuatan dorongan kepada punggung pisau. Sebagaimana peran Nabi
Muhammad SAW adalah menjadi satu sumber pengetahuan atau penghubung dengan ilmu
ilahiah, maka rahmat Allah S.w.t tidak akan turun melainkan melalui pribadi Nabi
Muhammad SAW.
Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle, menggunakan lima jari yang semua bersentuhan
dalam memegang pisau. Ibu jari, Jari telunjuk, jari tengah, Jari Manis dan jari kelingking
semua menyatu dalam Filosofi Li Khomsatun uthfii biha. Jari Telunjuk di Ibaratkan Imam Ali
bin abu Tholib sebagai pewaris ilmu nabi atau wali nabi Muhammad SAW, di mana dalam
Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle peletakan Jari Ibu jari dengan Jari telunjuk sejajar, jari
telunjuk menahan perut pisau dan diikuti jari tengah, jari manis dan kelingking. Jari tengah
diibaratkan Imam Hasan dan jari manis diibaratkan Imam Hussein, dan peran yang penting
juga dalam Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle adalah jari kelingking. Pisau yang kita
pegang untuk teknik Thumbgrip no-spin ArvianTAPstyle, jari kelingking penahan terakhir
agar pisau tetap posisi sempurna atau tetap lurus di tempat dan tidak bergerak dan bergetar
disaat melempar pisau no-spin. Jari kelingking sebenarnya memperkuat genggaman jari
jemari, karena jika tidak ada jari kelingking meskipun empat jarinya ada, genggaman tidak
akan terasa kuat. Begitulah peran Sayyidah Fathimah putri Nabi Muhammad SAW di mana
Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan Sayyidah Fathimah bagian dari aku (Rosulullah SAW).